Kamis, 01 Juni 2023

Laporan Akhir 1 Modul 1




1. Jurnal
[Kembali]








2. Alat dan Bahan [Kembali]
    1. Module D'Lorenzo (Panel DL 2203C, Panel DL 2203D, Panel DL 2203S)



    2. Jumper



3. Rangkaian Simulasi [Kembali]
Rangkaian dengan menggunakan modul D'Lorenzo

Rangkaian dengan menggunakan software proteus

Rangkaian dengan menggunakan software proteus

4. Prinsip Kerja Rangkaian [Kembali]

        Percobaan 1.1

Pada percobaan 1 bertujuan menguji dan melihat output gerbang logika dasar dengan input B1 dan B0 menggunakan gerbang logika NOT (H1), AND (H2), OR (H3), XOR (H4), NAND (H5), NOR (H6), dan XNOR (H7).

  • Gerbang NOT (H1)

Gerbang not menggunakan prinsip kebalikan (invers), yaitu output merupakan hasil dari kebalikan input. Jadi ketika B1 = 1 maka output yang dihasilkan gerbang NOT, yaitu H1 = 0. Ketika B1 = 0  maka outputnya adalah H1 =1.

  • Gerbang AND (H2)

Gerbang AND menggunakan prinsip perkalian input untuk menghasilkan output. Ketika salah satu input bernilai 0, maka output yang dihasilkan pada H2 adalah 0. Oleh karena itu, output gerbang AND akan bernilai satu ketika semua inputnya bernilai 1 juga. Misalnya :

B1 = 0 dan B0 = 1, maka H2 = 0

B1 = 1 dan B0 = 1, maka H2 = 1

  • ·     Gerbang OR (H3)

Gerbang OR menghasilkan output dari penjumlahan input, artinya ketika salah satu atau semua input bernilai 1 maka output yang dihasilkan H3 = 1. Misalnya,

B1 = 0 dan B0 = 0, maka H3 = 0

B1 = 0 dan B0 = 1, maka H3 = 1

  • ·     Gerbang XOR (H4)

Prinsip gerbang XOR adalah menghasilkan output 1 ketika input berjumlah ganjil dan bernilai 0 ketika input berjumlah genap. Misalnya,

B1 = 1 dan B0 = 1, maka H4 = 0

B1 = 1 dan B0 = 0, maka H4 = 0

  • ·     Gerbang NAND (H5)

Gerbang NAND, menghasilkan output dari perkalian input kemudian dibalikkan (diinverskan). Mudahnya, gerbang NAND adalah kebalikan dari gerbang AND. Misalnya,

B1 = 1 dan B0 = 1, maka H5 = 0

B1 = 1 dan B0 = 0, maka H5 = 1

B1 = 0 dan B0  = 0, maka H5 = 1

  • ·     Gerbang NOR (H6)

Prinsip dari gerbang NOR merupakan kebalikan dari gerbang OR, artinya outputnya diperoleh dari penjumlahan input yang diinverskan. Misalnya,

B1 = 0 dan B1 = 0, maka H6 = 1

B1 = 1 dan B0 = 0, maka H6 = 0

B1 = 1 dan B0 = 1, maka H6 = 0

  • ·     Gerbang XNOR (H7)

Prinsip gerbang XNOR merupakan kebalikan dari gerbang XOR, artinya outputnya bernilai 1 ketika penjumlahan input bernilai genap. Misalnya,

B1 = 0 dan B0 = 0, maka H7 = 1

B1 = 1 dan B0 = 1, maka H7 = 1

        Percobaan 1.2

    Pada percobaan 2, rangkaian tidak jauh berbeda dengan rangkaian pada percobaan 1, perbedaannya hanya pada  B1 dihubungkan ke clock dan diparalelkan ke H.Sehingga H dan B0 dijadikan sebagai Input. Jadi ketika akan dilakukan pengamatan terhadap komponen H dan pengaruhnya pada output masing masing gerbang logika, seperti yang dapat dilihan pada jurnal dan analisa percobaan 1. Dan akan terlihat perbedaan atau persamaan nyala atau matinya lampu pada masing-masing output dan H. Perbedaan atau persamaan tersebut nantinya akan berpengaruh pada bentuk gelombang pulsa yang dihasilkan. 
5. Video Rangkaian [Kembali]


6. Analisa [Kembali]
    1. Bagaimana pengaruh masing-masing output gerbang ketika B1 diubah menjadi clock?
        Jawab: 
        Ketika B1 dipindahkan ke clock dan memparalelkannya ke H, dapat dilihat perbandingan antara output masing-masing gerbang (H1- H7) dan H. Ketika lampu pada H dan Hx sama-sama mati dan sama-sama hidup berarti sinyal pulsa antara clock pada H dan gerbang logika tersubut adalah sama. ketika lampu pada clock dan output masing-masing gerbang logika mati dan hidup dalam waktu yang berbeda berarti bentuk gelombang pulsa antara clock dan output gerbang logika tersebut adalah berlawanan. Sedangkan ketika lampu pada output gerbang logika menyala selalu berarti gelombang pulsa berupa garis lurus di titik maksnya dan  ketika lampu pada output gerbang logika mati selalu berarti gelombang pulsa berupa garis lurus di titik 0. 
    Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan:
  1.  Nyala lampu output H1 dan H berlawanan, artinya bentuk gelombang pulsa antaran clock dan Not berlawan. 
  2. Lampu output H2 mati selalu ketika B0=0, artinya bentuk gelombang pulsa yang dihasilkan gerbang AND adalah berupa garis lurus di titik 0. dan Nyala lampu output H1 dan H sama ketika B0=1, artinya bentuk gelombang pulsa antaran clock dan AND adalah sama.  
  3. Nyala lampu output H3 dan H adalah sama ketika B0=0, artinya bentuk gelombang pulsa antaran clock dan OR juga sama. dan lampu output H3 mati selalu ketika B0=1, artinya bentuk gelombang pulsa yang dihasilkan gerbang OR adalah berupa garis lurus di titik maksimum.
  4. Nyala lampu output H4 dan H sama ketika B0=0, artinya bentuk gelombang pulsa antaran clock dan XOR adalah sama. Nyala lampu output H4 dan H berbeda ketika B0=1, artinya bentuk gelombang pulsa antaran clock dan XOR adalah berlawanan.
  5. Lampu output H5 hidup selalu ketika B0=0, artinya bentuk gelombang pulsa yang dihasilkan gerbang NAND adalah berupa garis lurus di titik maksimum. Nyala lampu output H5 dan H berbeda ketika B0=1, artinya bentuk gelombang pulsa antaran clock dan NAND adalah berlawanan.
  6. Nyala lampu output H6 dan H berbeda ketika B0=0, artinya bentuk gelombang pulsa antaran clock dan NOR adalah berlawanan. Lampu output H6 mati selalu ketika B0=1, artinya bentuk gelombang pulsa yang dihasilkan gerbang NOR adalah berupa garis lurus di titik 0.
  7. Nyala lampu output H7 dan H berbeda ketika B0=0, artinya bentuk gelombang pulsa antaran clock dan XNOR adalah berlawanan. Nyala lampu output H7 dan H sama ketika B0=1, artinya bentuk gelombang pulsa antaran clock dan XNOR adalah sama.  
7. Link Download [Kembali]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

LA 2 modul 3

[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1. Prosedur 2. Hardware dan diagram blok 3. Rangkaian Simulasi dan P...