Sabtu, 02 Maret 2024

Modul 4



MODUL 4
"SMART WATERING UNTUK BIBIT TANAMAN CABAI"
1. Prosedur
[Kembali]

        1. Menentukan judul dan ide 
        2. Membuat simulasi menggunakan proteus dari ide yang telah ditentukan
        3. Membuat kodingan arduino ide 
        4. Jalankan program pada simulasi dan cobakan sesuai dengan modul dan kondisi\
        5. Mewujudkan simulasi dari proteus ke bentuk asli berupa prototype
        5. Selesai

2. Hardware dan diagram blok [Kembali]
      a. Hardware
Alat: 
1. Sensor :
Sensor DHT11
Sensor Rain
Sensor Soil Moisture
Sensor Touch
LDR (Light dependent resistor)
2. Arduino Uno
3. LCD I2C 16x2 
4. Driver L29N
5. Motor DC (Dinamo motor)
6. Pompa air
7. LED
8. Resistor

Komponen: 
1. Baterai 3.7v
2. Adaptor 9v

            b. Digram Blok

Gambar 1. Diagram Blok

3. Landasan Teori [Kembali]

    1. Mikrokontroler

Mikrokontroler merupakan suatu Integrated Circuit (IC) yang berisi Central Processing Unit (CPU), Read Only Memory (ROM), Random Access Memory (RAM), dan Input/Output. Mikrokontroler melakukan proses berfikir berdasarkan program yang telah diinput.

Salah satu mikrokontroler keluarga AVR 8 bit adalah ATMega328. ATMega328 adalah mikrokontroler yang memiliki arsitektur Reduce Instruction Set Computer (RISC) dimana proses eksekusi data lebih cepat dari pada arsitektur Completed Instruction Set Computer (CISC). Mikrokontroler ATmega328 memiliki arsitektur Harvard yaitu memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan kerja (Paramarta et al., 2016).

Blok-blok di atas dijelaskan sebagai berikut :

 

a)     Universal Asynchronous Receiver/Transmitter (UART) adalah antar muka yang digunakan untuk komunikasi serial seperti pada RS-232, RS-422 dan RS-485.

b)    2KB RAM pada memory kerja bersifat volatile (hilang saat daya dimatikan),digunakan oleh variabel-variabel pada  program.

c)     32KB RAM flash memory bersifat non-volatile, digunakan untuk menyimpan program yang dimuat dari komputer. Selain program, flash memory juga menyimpan bootloader. Bootloader ini yang menjembatani antara software compiler arduino dengan mikrokontroler. Dan ketika pengguna papan mikrokontroller arduino menulis program tidak perlu banyak menuliskan syntax bahasa C, cukup melakukan pemanggilan fungsi program, hemat waktu dan pikiran.

d)    1KB EEPROM bersifat non-volatile, digunakan untuk menyimpan data yang tidak boleh hilang saat daya dimatikan. Tidak digunakan pada papan Arduino. Central Processing Unit (CPU), bagian dari mikrokontroler untuk menjalankan setiap instruksi dari program.

e)     Port input/output, pin-pin untuk menerima data (input) digital atau analog, dan mengeluarkan data (output) digital atau analog.

2. Atmega 328

ATMEGA 328 merupakan jenis dari mikrokontroler yang terpasang pada board arduino uno. Board Arduino uno memiliki 14 pin input dari output digital  dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk menjalankannya. Uno berbeda dengan semua board sebelumnya dalam hal koneksi USB-to-serial yaitu menggunakan fitur Atmega8U2 yang diprogram sebagai konverter USB-to-serial berbeda dengan board sebelumnya yang menggunakan chip FTDI driver USB-to-serial.

Nama “Uno” berarti satu dalam bahasa Italia, untuk menandai peluncuran Arduino 1.0. Uno dan versi 1.0 akan menjadi versi referensi dari Arduino. Uno adalah yang terbaru dalam serangkaian board USB Arduino, dan sebagai model referensi  untuk platform Arduino, untuk perbandingan dengan versi sebelumnya, lihat indeks board Arduino.

Arduino Uno dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya eksternal (otomatis). Daya Eksternal (non-USB) dapat berasal baik dari AC-ke adaptor-DC atau baterai. Adaptor ini dapat dihubungkan dengan menancapkan plug jack pusat-positif ukuran 2.1mm konektor POWER. Ujung kepala dari baterai dapat dimasukkan kedalam Gnd dan Vin pin header dari konektor POWER. Kisaran kebutuhan daya yang disarankan untuk board Uno adalah7 sampai dengan 12 V, jika diberi daya kurang dari 7 V kemungkinan pin 5 V Uno dapat beroperasi tetapi tidak stabil kemudian jika diberi daya lebih dari 12V, regulator tegangan bisa panas dan dapat merusak board Uno. Pin listrik adalah sebagai berikut:

a)     VIN. Tegangan masukan kepada board Arduino ketika itu menggunakan sumber daya eksternal (sebagai pengganti dari 5volt koneksi USB atau sumber daya lainnya).

b)    5V. Catu daya digunakan untuk daya mikrokontroler dan komponen lainnya.

c)     3v3. Sebuah pasokan 3,3volt dihasilkan oleh regulator on-board.

d)    GND. Ground pin.Input dan Output

Masing-masing dari 14 pin digital di Uno dapat digunakan sebagai input atau output, dengan menggunakan fungsi pinMode ()digitalWrite (), dan digitalRead (), beroperasi dengan daya 5 volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima maksimum 40 mA dan memiliki internal pull-up resistor (secara default terputus) dari 20-50 kOhms. Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus:

e)     Serial: 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirimkan (TX) TTL data serial. Pin ini dihubungkan ke pin yang berkaitan dengan chip Serial ATmega8U2 USB-to-TTL.

f)     Eksternal menyela: 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu interrupt pada nilai yang rendah, dengan batasan tepi naik atau turun, atau perubahan nilai. Lihat (attachInterrupt) fungsi untuk rincian lebih lanjut.

g)    PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Menyediakan output PWM 8-bit dengan fungsi analogWrite ().

h)    SPI: 10 (SS), 11 (Mosi), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mendukung komunikasi SPI menggunakan SPI library.

i)      LED: 13. Ada built-in LED terhubung ke pin digital 13. Ketika pin bernilai nilai HIGH, LED on, ketika pin bernilai LOW, LED off.

Arduino Uno memiliki 6 masukan analog, berlabel A0 sampai dengan A5, yang masing-masing menyediakan 10 bit dengan resolusi (yaitu 1024 nilai yang berbeda)

3. PWM (Pulse Width Modulation)

PWM merupakan sebuah mekanisma untuk membangkitkan sinyal keluaran yang periodenya berulang antara high dan low, dimana kita dapat mengontrol durasi sinyal sesuai dengan yang kita inginkan. Duty cycle merupakan presentase periode sinyal high dan low. Presentase duty cycle bebanding lurus dengan tegangan rata-rata yang dihasilkan.

3.1 Prinsip dasar PWM

Modulasi lebar pulsa (PWM) dicapai dengan bantuan gelombang kotak yang mana duty cycle gelombang dapat diubah ubah untuk mendapatkan keluaran bervariasi yang merupakan nilai rata- rata dari gelombang tersebut.

PWM bekerja sebagai switching power suplai untuk mengontrol on dan off. Tegangan dc dikonversi menjadi sinyal kotak bolak balik, saat on mendekati tegangan puncak dan saat off mrnjadi nol (0) volt. Jika frekuensi switching cukup tinggi maka teemperatur air yang dikendalikan akan semakin sesuai dengan yang diharapkan. Dengan mengatur duty cycle dari sinyal (modulasi lebar pulsa dari sinyal disebabkan oleh PWM). Terlihat pada gambar di bawah sinyal ref adalah sinyal tegangan dc yang dikonversi oleh sinyal gergaji dan menghasilkan sinyal kotak.

Informasi analog dapat dikirimkan dengan menggunakan pulsa tegangan atau pulsa arus. Dengan modulasi pulsa, pembawa informasi terdiri dari pulsa persegi yang berulang. Salah satu teknik modulasi yang sering digunakan adalah teknik modulasi durasi atur lebar dari waktu tunda positif ataupun waktu tunda negatif pulsa persegi tersebut. Untuk membangkitkan sinyal PWM adalah dengan menggunakan fungsi timer/counter yang dibandingkan nilainya dengan sebuah register tertentu.

4. ADC

Sistem mikrokontroler hanya dapat mengolah data dalam bentuk bine. Oleh sebab itu setiap data analog yang akan diproses oleh mikrokontroler harus diubah kedalam bentuk kode biner dimana Pengubahan data analog kedalam bentuk biner ditangani oleh piranti ADC. Tegangan masukan ADC didapatkan dari tranducer. Tranducer adalah pengubah besaran kontinu, dalam hal ini adalah tegangan DC 12 Volt. Tegangan listrik yang dihasilkan oleh tranducer yang berubah secara kontinu pada suatu kisaran tertentu disebut tegangan analog, dan tegangan analog ini diubah oleh ADC menjadi bentuk digital yang sebanding dengan tegangan analognya.

Ada 4 karakteristik yang perlu diperhatikan dalam pemilihan komponen ADC, antara lain :

1)    Resolusi

Merupakan spesifikasi terpenting untuk ADC, yaitu jumlah langkah dari sinyal skala penuh yang dapat dibagi dan juga ukuran dari langkah_langkah, dinyatakan dalam jumlah bit yang ada dalam satu kata (digital words), ukuran langkah terkecil sebagai persen dari skala penuh atau dapat juga langkah terkecil dalam miliVolt (untuk skala penuh yang dihasilkan).

2)    Akurasi

Adalah jumlah dari semua kesalahan, misalnya kesalahan non linieritas, skala penuh, skala nol, dan lain-lain. Dapat juga menyatakan perbedaan antara tegangan masukan analog secara teoritis yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu kode biner tertentu terhadap tegangan masukan nyata yang menghasilkan tegangan kode biner tersebut.

3)    Waktu Konversi

Adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengubah setiap sampel ke bentuk digital, atau yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu konversi.

4)    Fungsi Transfer Ideal ADC

 

Fungsi transfer ideal untuk konverter analog-ke-digital (ADC, analog-to-digital converter) berbentuk garis lurus. Bentuk ideal garis lurus hanya dapat dicapai dengan konverter data beresolusi tak-hingga. Karena tidak mungkin mendapatkan resolusi tak hingga, maka secara praktis fungsi tranfer ideal tersebut berbentuk gelombang tangga seragam seperti terlihat pada Gambar 1.5 Semakin tinggi resolusi ADC, semakin halus gelombang tangga tersebut. ADC ideal secara unik dapat merepresentasikan seluruh rentang masukan analog tertentu dengan sejumlah kode keluaran digital. Pada gambar 1 ditunjukkan bahwa setiap kode digital merepresentasikan sebagian dari rentang masukan analog total. Oleh karena skala analog bersifat kontinyu sedangkan kode digital bersifat diskrit, maka ada proses kuantisasi yang menimbulkan kekeliruan (galat). Apabila jumlah kode diskritnya (yang mewakili rentang masukan analog) ditambah, maka lebar undak (step width) akan semakin kecil dan fungsi transfer akan mendekati garis lurus ideal. Lebar satu undak (step) didefinisikan sebagai 1 LSB (least significant bit) dan unit ini digunakan sebagai unit rujukan untuk besaran-besaran lain dalam spesifikasi peranti konversi data. Unit 1 LSB itu juga digunakan untuk mengukur resolusi konverter karena ia juga menggambarkan jumlah bagian atau unit dalam rentang analog penuh.

Resolusi ADC selalu dinyatakan sebagai jumlah bit-bit dalam kode keluaran digitalnya. Misalnya, ADC dengan resolusi n-bit memiliki 2n kode digital yang mungkin dan berarti juga memiliki 2n tingkat undak (step level). Meskipun demikian, karena undak pertama dan undak terakhir hanya setengah dari lebar penuh, maka rentang skala-penuh (FSR, full-scale range) dibagi dalam (2n -1) lebar undak. Karenanya,

5. Komunikasi

Komunikasi merupakan suatu kata yang dapat diartikan sebagai cara untuk menyampaikan atau menyebarluaskan data dan informasi. Komunikasi data adalah bagian dari komunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara komputer-komputer dan piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirim melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital.

5.1 Universal Asynchronous Receiver Transmitter

      Universal Asynchronous Receiver Transmitter (UART) adalah bagian perangkat keras komputer yang menerjemahkan antara bit-bit paralel data dan bit-bit serial. UART berupa sirkuit terintegrasi yang digunakan untuk komunikasi serial pada komputer atau port serial perangkat periperal.

UART terdiri dari:

1. Penyangga (buffer) Transmit/Receive

2. Pengendali (control) Transmit/Receive

3. Penyangga Bus Data

4. Logika Kendali Read/Write

5. Kendali Modem

Dalam pengiriman data, clock antara pengirim dan penerima harus sama karena paket data dikirim tiap bit mengandalkan clock tersebut. Inilah salah satu keuntungan model asynchronous dalam pengiriman data karena dengan hanya satu kabel transmisi maka data dapat dikirimkan.

Terdapat beberapa parameter yang dapat diatur yaitu start bit, parity bit, dan stop bit. Pengaturan ini harus sama antara pengirim dan penerima. Data yang dikirim adalah data berukuran 8 bit atau 1 byte. Jika ditambah dengan 3 parameter diatas maka total bit data yang dikirim adalah 11 bit. Dari format data inilah setiap data yang terbaca dapat diterjemahkan menjadi bit-bit yang merepresentasikan data tertentu

Sebenarnya tidak semua terdapat error dalam pengiriman data UART. Terjadinya error hanya terjadi ketika kita menggunakan clock mikrokontroler untuk nilai tertentu saja. Pada paket data UART, clock yang dikirimkan bergantung dari nilai baud rate. Karena protokol ini universal, maka baud rate yang ada adalah nilai-nilai tetap yang tidak bisa diubah ubah dari kisaran nilai 110 sampai 11059200 bps (bit per sekon) atau lebih. Semakin cepat clock yang digunakan maka baud rate akan semakin cepat juga.

6. DHT 11

Sensor DHT11 adalah sensor yang dapat membaca suhu (temperature) ruangan dan kelembapan udara (humidity). Kegunaan sensor DHT11 ini biasanya dipakai pada project monitoring suhu ruangan maupun kelembapan udara pada ruangan oven.

Spesifikasi:

 

·       Tegangan Input 3-5V

·       Arus 0.3mA, Iddle 60uA

·       Periode sampling 2 detik

·       Output data serial

·       Resolusi 16bit

·       Temperatur antara 0°C sampai 50°C (akurasi 1°C )

·       Kelembapan antara 20% sampai 90% (akurasi 5%)

 

6. 1 Konfigurasi pin sensor DHT11

Sensor DHT11 memiliki 2 versi, yatu versi 4 pin dan versi 3 pin. Tidak ada perbedaan karakteristik dari 2 versi ini. Pada versi 4 pin,. Pin 1 adalah tegangan sumber, berkisar antara 3V sampai  5V. Pin 2 adalalah data keluaran (output) . Pin ke 3 adalah pin NC (normall y close ) alias tidak digunakan dan pin ke 4 adalah Ground. Sedangkan pada versi 3 kaki, pin 1 adalah VCC antara 3V sampai 5V, pin 2 adalah data keluaran dan pin 3 adalah Ground.

Grafik Respon :


7. LDR Sensor

Light Dependent Resistor (LDR) adalah jenis Resistor yang nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya. Nilai Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai Hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap. Fungsi LDR (Light Dependent Resistor) adalah untuk menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya (Kondisi Terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.

Naik turunnya nilai Hambatan akan sebanding dengan jumlah cahaya yang diterimanya. Pada umumnya, Nilai Hambatan LDR akan mencapai 200 Kilo Ohm (kΩ) pada kondisi gelap dan menurun menjadi 500 Ohm (Ω) pada Kondisi Cahaya Terang.

LDR (Light Dependent Resistor) yang merupakan Komponen Elektronika peka cahaya ini sering digunakan atau diaplikasikan dalam Rangkaian Elektronika sebagai sensor pada Lampu Penerang Jalan, Lampu Kamar Tidur, Rangkaian Anti Maling, Shutter Kamera, Alarm dan lain sebagainya.

Adapun grafik respon sensor adalah:

8. Rain Sensor

Rain sensor berfungsi untuk mendeteksi hujan turun atau tidak. jika papan sensor ini terkena air maka resistansinya akan berubah, semakin banyak air semakin kecil resistansinya dan sebaliknya. Pada sensor ini, terdapat integrated circuit atau IC (komponen dasar yang terdiri dari resistor, transistor, dan lain-lain) komparator yang berfungsi memberikan sinyal berupa logika 1 dan 0.

Pin Configuration
1.VCC: 5V DC 
2.GND: ground 
3.DO: high/low output
4.AO: analog output

 

Spesifikasi

·       Adoptshigh quality of RF-04 double sidedmaterial.

·       Area:5cm x 4cm nickel plateon side,

·       Anti-oxidation,anti-conductivity, with long use time;

·       Comparator output signal clean waveform is good, driving ability, over 15mA;

·       Potentiometer adjust the sensitivity;

·       Working voltage 5V;

·       Output format: Digital switching output (0 and 1) and analog voltage output AO;

·       With bolt holes for easy installation;

·       Small board PCB size: 3.2cm x 1.4cm;

·       Usesa wide voltage LM393 comparator

9. Soil Moisture

Kelembaban udara menggambarkan kandungan uap air di udara yang dapat dinyatakan sebagai kelembaban mutlak, kelembaban nisbi (relatif) maupun defisit tekanan uap air. Kelembaban nisbi adalah membandingkan antara kandungan ataupun tekanan uap air aktual dengan keadaan jenuhnya atau pada kapasitas udara untuk menampun uap air. Pada peralatan elektronik juga menjadi mudah berkarat jika udara disekitarnya memiliki kelembaban yang cukup tinggi. Oleh karena itu, informasi mengenai kelembaban udara pada suatu area tertentu menjadi sesuatu hal yang sangat penting untuk diketahui karena menyangkut efek-efek yang ditimbulkannya juga cukup besar.

Moisture sensor adalah sensor kelembaban yang dapat mendeteksi kelembaban dalam tanah. Moisture sensor ini sangat sederhana, akan tetapi ideal untuk memantau taman kota, atau tingkat air pada tanaman pekarangan. Sensor ini terdiri dari dua probe untuk melewatkan arus listrik dalam tanah seperti yang ditunjukkan pada gambar 1.14 dibawah. Kemudian membaca resistansinya untuk mendapatkan nilai tingkat kelembaban. Semakin banyak air membuat tanah lebih mudah menghantarkan listrik (resistansi kecil), sedangkan untuk tanah yang kering sangat sulit menghantarkan listrik (resistansi besar). Sensor ini sangat membantu Anda untuk mengingatkan tingkat kelembaban pada tanaman atau memantau kelembaban tanah di kebun. IO Expansion Shield adalah shield yang sempurna untuk menghubungkan Sensor dengan Arduino


 10. Motor

Motor listrik adalah mesin yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik atau tenaga penggerak atau tenaga pemutar. Dalam peralatan rumah tangga motor listrik dapat ditemukan contohnya: pengering rambut kipas angin, mesin cuci, mesin jahit, pompa air, blender, mixer, bor listrik, lemari es, dan penyedot debu. Sedangkan dalam industri motor listrik digunakan untuk impeller pompa, fan, blower, menggerakan kompresor, mengangkat beban dan lain-lain. 

John Ambrose Fleming diakhir abad 19, memperkenalkan sebuah cara untuk memudahkan memahami cara kerja motor listrik. Yang disebut kaidah tangan kiri, kaidah ini memudahkan untuk mengetahui arah gaya dorong/lorentz, arah medan magnet dan arah arus listrik pada sebuah sistem induksi elektromagnetik. Berikut gambar kaidah tangan kiri.

Prinsip kerja motor listrik adalah mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanik. Perubahan dilakukan dengan merubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut elektromagnit. Menurut sifatnya, kutub-kutub magnit senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama akan tarik-menarik. Sehingga jika sebuah magnet ditempatkan pada sebuah poros yang berputar dan magnet lainnya pada suatu kedudukan yang tetap maka akan diperoleh gerakan atau putaran.

Ada banyak bagian motor listrik tapi, sejatinya motor listrik hanya memiliki komponen utama yaitu stator dan rotor. Berikut ini bagian-bagian motor listrik:

a)     Stator.

Adalah bagian dari motor listrik yang tidak bergerak stator penghasil medan magnet, baik itu elekromagnetik ataupun medan magnet tetap. Stator terdiri dari beberapa bagian yaitu :

·       Badan Motor, adalah tempat lilitan stator.terdiri dari rumah dengan alur-    alurnya yang dibuat dari pelat-pelat yang dipejalkan berikut tutupnya.

·       Kumparan Stator, adalah elektromagnetik berfungsi sebagai penghasil         medan magnet bias diganti dengan medan magnet tetap yang memiliki dua      kutub magnet yang saling berhadapan, kutub utara dan kutub selatan

b)    Rotor. adalah bagian dari motor listrik yang bergerak, rotor terdiri dari beberapa bagian yaitu :

·       Sikat, untuk menghubungkan arus dari sumber tegangan ke komutator dari            kumparan.

·       Komutator, untuk mengubah/membalik arah arus yang mengalir pada    kumparan agar putaran motor dapat terjadi. (Tidak bergerak bolak-balik) dan        membantu dalam transmisi arus antara rotor dengan sumber daya.

c)     Terminal adalah titik penyambungan sumber tenaga listrik dengan ujung kumparan motor.

d)    Bearing adalah bantalan AS motor

e)     Body Motor adalah tutup motor untuk pelindung dari lingkungan.

f)     Celah Udara adalah jarak antara kedudukan stator dengan rotor.

Berikut ini gambar bagian-bagian motor listrik:

Pada dasarnya motor listrik dibedakan dari jenis sumber tegangannya motor listrik terbagi 2 yaitu: Motor AC {Alternating Current} atau Motor Listrik Arus Bolak-Balik danMotor DC {Direct Current} atau Motor Listrik Arus Searah. Dari 2 jenis motor listrik tersebut terdapat klasifikasi jenis-jenis motor listrik berdasarkan prinsip kerja, konstruksi, operasi dan karakternya. Seperti yang terlihat gambar dibawah ini:

Gambar 18. Jenis-Jenis Motor

Motor DC adalah jenis motor listrik yang memerlukan sumber tegangan DC untuk beroperasi. Motor DC dibedakan lagi dari sumber dayanya yaitu sebagai berikut:

a)     Separately Excited atau Motor DC Sumber Daya Terpisah.

b)    Self Excited atau Motor DC Sumber Daya Sendiri berdasarkan konfigurasi      supply medan dengan kumparan motor, Motor DC Self Excited dibedakan lagi           yaitu sebagai berikut :

·       Motor DC Seri. Jenis motor yang gulungan medannya dihubungkan secara                seri dengan gulungan kumparan motor,

·       Motor DC Shunt. Jenis motor yang gulungan medannya dihubungkan secara                pararel dengan gulungan kumparan motor

·       Motor DC Campuran/Kompon. Jenis motor yang gulungan medan dihubungkan secara pararel dan seri dengan gulungan motor listrik.

Motor AC adalah jenis motor listrik yang memerlukan sumber tegangan AC untuk beroperasi. Motor AC dibedakan lagi dari sumber dayanya yaitu sebagai berikut:

a)     Motor Sinkro (Motor Serempak), jenis motor ac yang bekerja pada kecepatan tetap pada sistem frekuensi tertentu, motor jenis memiliki torsi yang rendah dan memerlukan arus dc untuk pembangkitan daya.

b)    Motor Induksi (Motor Tak Serempak), merupakan motor listrik AC yang bekerja berdasarkan induksi medan magnet antara rotor dan stator. Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama sebagai berikut :

·       Motor 1 Fasa, motor yang beroperasi dengan daya 1 fasa untuk menghasilkan tenaga mekanik.

·       Motor 3 Fasa, motor yang beroperasi dengan daya 3 fasa untuk menghasilkan tenaga mekanik.


11. LCD

LCD atau Liquid Crystal Display adalah suatu jenis media display (tampilan) yang menggunakan kristal cair (liquid crystal) untuk menghasilkan gambar yang terlihat. Teknologi Liquid Crystal Display (LCD) atau Penampil Kristal Cair sudah banyak digunakan pada produk-produk seperti layar Laptop, layar Ponsel, layar Kalkulator, layar Jam Digital, layar Multimeter, Monitor Komputer, Televisi, layar Game portabel, layar Thermometer Digital dan produk-produk elektronik lainnya.

Teknologi Display LCD ini memungkinkan produk-produk elektronik dibuat menjadi jauh lebih tipis jika dibanding dengan teknologi Tabung Sinar Katoda (Cathode Ray Tube atau CRT). Jika dibandingkan dengan teknologi CRT, LCD juga jauh lebih hemat dalam mengkonsumsi daya karena LCD bekerja berdasarkan prinsip pemblokiran cahaya sedangkan CRT berdasarkan prinsip pemancaran cahaya. Namun LCD membutuhkan lampu backlight (cahaya latar belakang) sebagai cahaya pendukung karena LCD sendiri tidak memancarkan cahaya. Beberapa jenis backlight yang umum digunakan untuk LCD diantaranya adalah backlight CCFL (Cold cathode fluorescent lamps) dan backlight LED (Light-emitting diodes). LCD atau Liquid Crystal Display pada dasarnya terdiri dari dua bagian utama yaitu bagian Backlight (Lampu Latar Belakang) dan bagian Liquid Crystal (Kristal Cair). Seperti yang disebutkan sebelumnya, LCD tidak memancarkan pencahayaan apapun, LCD hanya merefleksikan dan mentransmisikan cahaya yang melewatinya. Oleh karena itu, LCD memerlukan Backlight atau Cahaya latar belakang untuk sumber cahayanya. Cahaya Backlight tersebut pada umumnya adalah berwarna putih. Sedangkan Kristal Cair (Liquid Crystal) sendiri adalah cairan organik yang berada diantara dua lembar kaca yang memiliki permukaan transparan yang konduktif.

Bagian-bagian LCD atau Liquid Crystal Display diantaranya adalah:

·       Lapisan Terpolarisasi 1 (Polarizing Film 1)

·       Elektroda Positif (Positive Electrode)

·       Lapisan Kristal Cair (Liquid Cristal Layer)

·       Elektroda Negatif (Negative Electrode)

·       Lapisan Terpolarisasi 2 (Polarizing film 2)

·       Backlight atau Cermin (Backlight or Mirror)

Dibawah ini adalah gambar struktur dasar sebuah LCD:

LCD yang digunakan pada Kalkulator dan Jam Tangan digital pada umumnya menggunakan Cermin untuk memantulkan cahaya alami agar dapat menghasilkan digit yang terlihat di layar. Sedangkan LCD yang lebih modern dan berkekuatan tinggi seperti TV, Laptop dan Ponsel Pintar menggunakan lampu Backlight (Lampu Latar Belakang) untuk menerangi piksel kristal cair. Lampu Backlight tersebut pada umumnya berbentuk persegi panjang atau strip lampu Flourescent atau Light Emitting Diode (LED). Cahaya putih adalah cahaya terdiri dari ratusan cahaya warna yang berbeda. Ratusan warna cahaya tersebut akan terlihat apabila cahaya putih mengalami refleksi atau perubahan arah sinar. Artinya, jika beda sudut refleksi maka berbeda pula warna cahaya yang dihasilkan.

Backlight LCD yang berwarna putih akan memberikan pencahayaan pada Kristal Cair atau Liquid Crystal. Kristal cair tersebut akan menyaring backlight yang diterimanya dan merefleksikannya sesuai dengan sudut yang diinginkan sehingga menghasilkan warna yang dibutuhkan. Sudut Kristal Cair akan berubah apabila diberikan tegangan dengan nilai tertentu. Karena dengan perubahan sudut dan penyaringan cahaya backlight pada kristal cair tersebut, cahaya backlight yang sebelumnya adalah berwarna putih dapat berubah menjadi berbagai warna.

Jika ingin menghasilkan warna putih, maka kristal cair akan dibuka selebar-lebarnya sehingga cahaya backlight yang berwarna putih dapat ditampilkan sepenuhnya. Sebaliknya, apabila ingin menampilkan warna hitam, maka kristal cair harus ditutup serapat-rapatnya sehingga tidak adalah cahaya backlight yang dapat menembus. Dan apabila menginginkan warna lainnya, maka diperlukan pengaturan sudut refleksi kristal cair yang bersangkutan































4. Rangkaian Simulasi dan Prinsip kerja [Kembali]</

A. Gambar Rangkaian

Software: 
Gambar 2. Rangkaian Simulasi
               
B. PRINSIP KERJA
    Prototype smart watering untuk bibit tanaman cabai ini menggunakan dua arduino yang terhubung dengan komunikasi UART (universal asynchronous receiver transmitter). Komunikasi UART ini ditandai dengan pin Rx dan Tx antara arduino master (yang terhubung dengan input) dengan pin Rx dan Tx arduino slave (yang terhubung dengan output). 
    Pada arduino master, dihubungkan dengan inputan berupa sensor dan juga LCD I2C 16x2. Diantara sensor yang digunakan ialah sensor soil moisture yang dihubungkan ke pin A0, sensor rain dihubungkan ke pin A1, sensor DHT11 dihubungkan ke pin A2,  LDR sensor dihubungkan ke pin 4, dan sensor touch ihubungkan ke pin 2. Pada hubungan sensor ini dapat dilihat bahwa sensor soil moisture, sensor DHT11, dan sensor rain merupakan sensor analog sehingga dihubungkan dengan pin analog arduino master. Sedangkan sensor  LDR outputannya dijadikan digital dan sensor touch merupakan sensor digital yang masing-masing keluarannya dihubungkan ke pin digital arduino master.  Sedangkan LCD I2C 16x2  outputannya dihubungkan ke pin SDA dan Pin SCL arduino master.
    Sedangkan pada arduino slave yang merupakan tempat terhubungnya outputan. Dimana pada outputan dihubungkan menggunakan dua driver L29N. Driver pertama yaitu IN3 dan IN4 secara berturut-turut dihubungkan ke pin 6 dan 7, dan outputannya dihubungkan dengan pompa air yang tujuannya untuk penyiram tanaman. Sedangkan driver kedua, IN1 dan IN2 nya secara berurut dihubungkan dengan pin 10 dan 8 dan outputnya terhubung dengan motor DC dinamo yang fungsinya sebagai pembuka dan penutup atap. IN3 dan IN4 secara berturut-turut terhubung ke pin 5 dan 3 yang outputnya dihubungkan ke pompa yang tujuannya untuk menyiramkan pupuk cair untuk bibit tanaman. 
Untuk kerja dari prototype ini ialah ketika soil moisture mendeteksi nilai >700 dari tanah maka pada LCD akan ditampilkan kondisi kering, sedangkan jika <700 maka LCD ditampilkan kondisi basah.  Selain itu, ketika tanah kering maka juga akan dipeintahkan ke pompa penyiram tanaman untuk hidup sampai kondisi kembali basah. Dan baris kedua dari LCD menampilkan nilai temperatur yang diperoleh dari DHT11. 
    Ketika sensor rain mendeteksi hujan, maka outputnya ialah akan menutup atap dan begitupun sebaliknya ketika sensor rain mendeteksi tidak hujan maka atap akan terbuka. Sensor berikutnya yang ikut bekerja ialah sensor touch. Yang fungsinya secara langsung untuk mengaktifkan pompa penyiram pupuk ketika touch bernilai 1 atau ketika disentuh. Sensor teeakhir ialah LDR yang ketika mendeteksi gelap akan menghidupkan lampu untuk penerangan di luar ruangan


5. FlowChart [Kembali]

a. Listing Program 
        1. MASTER

//MASTER A
#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
#include <DHT.h>

#define SOIL A0
#define DHTPIN A2
#define DHTTYPE DHT11
#define RAIN A1    //mendefinisikan pin pin analog dan digital
#define TOUCH 2
#define LDR 4
DHT dht(DHTPIN, DHTTYPE);
LiquidCrystal_I2C lcd(0x27,20,4);  // menginisialisasi objek lcd dari kelas LiquidCrystal_I2
                                   // 0x27 adalah alamat I2C dari layar LCD. 
                                   // 20 adalah jumlah kolom pada layar LCD.
                                   // 4 adalah jumlah baris pada layar LCD.
void setup()                                    //Semua kode dalam fungsi ini dieksekusi sekali
{
   Serial.begin(9600);
  Wire.begin();
  dht.begin();
  lcd.init();
  lcd.backlight();                      //Deklarasi pin A0 -A3 dan pin 8 sebagai INPUT
  pinMode(A0, INPUT);
  pinMode(A1, INPUT);
  pinMode(A2, INPUT);
  pinMode(LDR, INPUT);
  pinMode(2, INPUT);
  lcd.begin(16, 2);                             //Dimensi LCD yang digunakan
                            //Set baud rate 9600 (baud rate standar)
}
void loop()   //Semua kode dalam fungsi ini dieksekusi berulang
{

  
int nilaiRAIN;
int nilaiSOIL;
int nilaiDHT;  //mendeklarasikan variabel bertipe integer yang
int nilaiTOUCH;  //untuk menyimpan nilai yang dibaca sensor
int nilaiLDR;

   delay(2000);
  float temperature = dht.readTemperature();
  if (isnan(temperature)) {
    Serial.println("Failed to read from DHT sensor!");
    return;
  }
    Wire.beginTransmission(0); // Alamat slave Arduino
  Wire.write((byte*)&temperature, sizeof(temperature));
  Wire.endTransmission();
  lcd.setCursor(0, 1);
  lcd.print("Temp: ");
  lcd.print(temperature);
  lcd.print(" C");
   nilaiSOIL = analogRead(SOIL); //membaca nilai analog dari sensor soil
    if (nilaiSOIL > 700) {
      Serial.write("2");                       //mengirim kondisi 1 melalui komunikasi bahwa tanah kering
      delay(100);
      //lcd.clear();
      lcd.setCursor(0, 0);                     //Menentukan posisi kursor pada awal penulisan
      lcd.print("Kondisi : Kering");           //Menampilkan text pada LCD
    }
    if(nilaiSOIL<=700) {
      Serial.write("3");                       //mengirim kondisi 3 melalui komunikasi bahwa tanah basah
       delay(100);
      //lcd.clear();
      lcd.setCursor(0, 0);                     //Menentukan posisi kursor pada awal penulisan
      lcd.print("Kondisi : Basah.");           //Menampilkan text pada LCD
  }
      delay(200);
   //RAIN
    nilaiRAIN = analogRead(RAIN);  //membaca nilai analog dari sensor rain
    if(nilaiRAIN <550) {
    Serial.write("4"); // mengirim kondisi 2 melalui komunikasi bahwa keadaan ada hujan
    delay(100);
    }
    else if(nilaiRAIN >550) {
    Serial.write("5"); //mengirim kondisi 6 melalui komunikasi bahwa keadaan tidak ada hujan
    delay(100);
    }
    nilaiTOUCH = digitalRead(TOUCH);  //membaca nilai digital dari sensor touch
    if (digitalRead(TOUCH) == HIGH) { //mengecek apakah sensor high atau low
    Serial.write("7"); // Mengirimkan sinyal ke Slave Arduino kondisi 7 bahwa Touch Sensor aktif
    delay(100);
    }
    if (digitalRead(TOUCH) == LOW) { //mengecek apakah sensor high atau low
    Serial.write("8"); // Mengirimkan sinyal ke Slave Arduino kondisi 7 bahwa Touch Sensor aktif
    delay(100);
    }
   nilaiLDR = digitalRead(LDR); //membaca nilai analog dari sensor LDR
    if (digitalRead(LDR) == HIGH) { //mengecek apakah sensor high atau low
    Serial.write("9"); // Mengirimkan sinyal ke Slave Arduino kondisi 8 bahwa LDR Sensor aktif untuk menutup atap
    delay(100);
  }
     if (digitalRead(LDR) == LOW) { //mengecek apakah sensor high atau low
    Serial.write("#"); // Mengirimkan sinyal ke Slave Arduino kondisi 8 bahwa LDR Sensor aktif untuk menutup atap
    delay(100);
  }
    delay(100);
}


        B. SLAVE
//SLAVE ARDUINO

//#include <Servo.h>
#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
#include <DHT.h>//memasukkan library pada program

LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 16, 2);

//Servo servosoil;  //mendeklarasikan objek servo tutup atap
//Servo servopupuk;  //sda mengeluarkan air

//untuk motor DC
#define in1 2 // Deklarasi pin 2 sebagai input 1
#define in2 4 // Deklarasi pin 3 sebagai input 2
#define in3 6 // Deklarasi pin 2 sebagai input 1 //Atap
#define in4 7 // Deklarasi pin 3 sebagai input 2
#define in5 10 // Deklarasi pin 2 sebagai input 1 //Pompa
#define in6 8 // Deklarasi pin 3 sebagai input 2
#define in7 5 // Deklarasi pin 2 sebagai input 1 //pupuk
#define in8 3 // Deklarasi pin 3 sebagai input 2
#define led 11
#define duration 2000 // Deklarasi durasi 2000 ms lama waktu motor dc berputar

int data; //mendeklarasikan variabel integer data, untuk menyimpan data yang dibaca sensor

void setup() // Semua kode dalam fungsi ini dieksekusi sekali
{

   
 // servopupuk.attach(3); //menginisiasi servo dan menghubungkan ke pin 10
  //servosoil.attach(5);  //menginisiasi servo dan menghubungkan ke pin 9
  pinMode(in1, OUTPUT); // Deklarasi in1 sebagai OUTPUT
  pinMode(in2, OUTPUT); // Deklarasi in2 sebagai OUTPUT
  pinMode(in3, OUTPUT); // Deklarasi in1 sebagai OUTPUT
  pinMode(in4, OUTPUT); 
  pinMode(in5, OUTPUT); // pompa
  pinMode(in6, OUTPUT); // Deklarasi in2 sebagai OUTPUT
  pinMode(in7, OUTPUT); // atap
  pinMode(in8, OUTPUT);
  pinMode(led, OUTPUT);

  Wire.begin(0); // Alamat slave Arduino
 
  lcd.init();
  lcd.backlight();
  
  Serial.begin(9600); // Set baud rate 9600
}

void loop() // Semua program dalam fungsi ini dieksekusi berulang
{

   if (Serial.available() > 0) {
    char receivedByte = Serial.read();
    if (receivedByte == '1') {
      digitalWrite(led, HIGH); // Nyalakan lampu jika menerima byte '1'
    } else if (receivedByte == '0') {
      digitalWrite(led, LOW); // Matikan lampu jika menerima byte '0'
    }
  }

  if (Serial.available() > 0) //memeriksa apakah ada data diterima dari master
  {
    data = Serial.read();
     if (data == '2') 
    {
      digitalWrite(in3, HIGH); //pompa hidup
      digitalWrite(in4, LOW); 
    }
    else if (data == '3') 
    {
      digitalWrite(in3, LOW); 
      digitalWrite(in4, LOW);
 
    }
    else if (data == '4') 
    { 
      
      digitalWrite(in5, HIGH); 
      digitalWrite(in6, LOW);
      
 
      
    }
    else if (data == '5') { 
       digitalWrite(in5, LOW); 
      digitalWrite(in6, HIGH); 
      
    }
    
    else if (data == '7') 
    {
     digitalWrite(in7, HIGH); 
      digitalWrite(in8, LOW); 
    }
    else if (data == '8') 
    {
      digitalWrite(in7, LOW); 
      digitalWrite(in8, LOW); 
    }
    else if (data == '9') 
    {
      digitalWrite(led, HIGH); 
      delay(100); // 
    }
    else if (data == '#') 
    {
      digitalWrite(led, LOW); 
      delay(100); // 
    }
  }
 
}

 void receiveEvent(int byteCount) {
  while (Wire.available()) {
    float temperature = Wire.read();
    lcd.setCursor(0, 0);
    lcd.print("Temp: ");
    lcd.print(temperature);
    lcd.print(" C");
  }
}
b. Flowchart
MASTER

Gambar3. Flowchart Master
SLAVE

Gambar 4. Flowchart Slave



6. Video Demo [Kembali]


Video Simulasi


Video Prototype



7. Download File [Kembali]

Download HMTL klik di sini
Download Video Demo Klik di sini
Download Datasheet ARDUINO UNO klik di sini
Download Datasheet Touch sensor klik di sini
Download Datasheet Rain sensor klik disiniklik disini
Download Datasheet Soil moisture sensor klik disiniklik disini
Download Datasheet DHT11 sensor klik disini klik disini
Download Datasheet LDR sensor klik disiniklik disini
Download Datasheet LCD I2C 16x2 klik disini klik disini
Download Datasheet Waterpump klik disiniklik disini
Download Datasheet dinamo motor DC klik disiniklik disini
Download Datasheet Driver L298N klik disiniklik disini
Download Datasheet LED klik disiniklik disini
Datasheet resistor klik di sini



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

LA 2 modul 3

[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1. Prosedur 2. Hardware dan diagram blok 3. Rangkaian Simulasi dan P...